Rabu, 13 Februari 2013

Memaafkan dan mengikhlaskan Buat Yang Telah Disakiti Cinta

Mencintai adalah pekerjaan yang mulia, karena cinta cenderung melahirkan sifat kasih sayang kepada apa yang kita cinta, Mencintai akan membuat kita melakukan segala sesuatu yang membuat seseorang yang kita cintai merasa senang dan bahagia. Kita rela bersusaha susah payah demi membahagiakan yang kita cinta. Kita rela berkorban waktu, tenaga, pikiran, dan biaya demi mendapatkan dan memelihara cinta...Ketika kita sedang sepenuh hati mencintai seseorang, kemudian berbalas cinta; dan si dia juga sudah berkata bahwa perasaannya juga sama. ooh, indahnya dunia jika dua cinta berpadu, aneka bunga pun mekar di hati sepasang insan yang sedang kasmaran... hahahahaha
Ehhh ternyata Dia Hanya Kasihan SAJA PADA ANDA tidak sepenuhnya cinta atau bahkan dia hanya memanfaatkan kebaikan anda atau yang lebih sadis lagi si DIa Selingkuh hahaha pendek kata APESSSS
memaafkan dan mengikhlaskan, tidak hanya orangnya, tapi juga perbuatan si dia yang membuat luka di hati gue. Ini dimaksudkan agar gue bisa mereda emosi negatif berupa amarah, sakit hati maupun dendam dari hati kita, karena semua emosi tersebut adalah emosi yang akan sangat menghambat kemajuan diri gue. Orang yang menyimpan dendam cenderung akan sulit meraih kesuksesan karena semua emosi negatif tersebut akan menyedot energi psikis gue. Jadi, bukannya gue tambah bahagia, namun makin menderita…. Kasian kan?
Maafkanlah orang yang telah mengkhianati gue, karena memaafkan adalah akhlak yang dicontohkan Rasulullah Saw.
Kalau tidak ada orang yang menyakiti hati gue maka kapan gue praktek langsung meneladani akhlak Nabi. akni memaafkan.
Ikhlaskanlah, karena sesungguhnya semua yang ada di dunia ini, termasuk orang yang menyakiti hati gue juga adalah milikNya. Ikhlaskan kepergiannya dari hati gue agar tidak ada emosi negatif yang bersarang di hati dan menjadi sumber penyakit, baik lahir maupun batin.
Yakinlah pada hukum Allah SWT.
Jika kita mau membuka kitab suci, di situ Allah SWT berfirman dalam Surat Al Israa’ ayat 7 yang artinya
“Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri…”.
Dari sini guetahu bahwa jika orang lain menyakiti gue sesungguhnya dia sedang menyakiti dirinya sendiri. Demikian juga jika menyakiti orang lain, sesungguhnya kita juga sedang menyakiti diri sendiri. Pendek kata, semua itu akan ada balasannya, baik di dunia / akhirat nanti
Menjadi Kesayangan Allah
Merasakan pedihnya cinta gue dikhianati mungkin akan menjadi pengalaman yang tak terlupakan dan tak ingin terulang lagi. Namun, boleh jadi dengan cara itu Allah SWT sedang mengingatkan gue (bagi yang mau sadar) agar tidak menambatkan seluruh cinta gue kepada sesama makhluk-Nya. gue mencintai dengan sepenuh hati dan pengharapan, tapi justru si dia membalasnya dengan sebuah pengkhianatan yang memilukan.
sudah terlanjur dikhianati, jangan biarkan hati bersedih dan meratapi nasib. Namun, jadikan momentum itu sebagai sarana bagi gue untuk menginsafi diri dan mendekatkan jiwa raga gue pada Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Jadikan setiap keadaan yang tidak nyaman atau menyakitkan sebagai ladang pembelajaran bagi gue untuk memahami kehidupan ini.
renungkan baik-baik firman Allah Surat Al Baqarah ayat 216 yang artinya,
"Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar